JAKARTA (Arrahmah.com) -
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana menghancurkan makam Nabi
Muhammad saw yang terletak di Masjid Nabawi, Madinah. Seperti dikutip
laman Fars News Agency yang ditengarai sebagai media asal Iran yang
dilansir Kabar24, Senin (29/10/2012), rencana tersebut dimotori Mufti
Besar Arab Saudi, Abdul Aziz al-Sheikh.
Penghancuran makam Rasulullah saw itu merupakan bagian dari rencana
pemerintah Arab Saudi yang akan menghancurkan seluruh situs bersejarah
Islam, termasuk Masjid Nabawi dan tiga masjid lainnya yang merupakan
masjid tertua di dunia.
Sebagai gantinya, pemerintah Arab Saudi merencanaakan pengembangan
proyek ekspansi yang bernilai multi miliar poundsterling, sebuah rencana
yang dinilai mengejutkan umat muslim di dunia.
Bahkan rencana penghancuran Masjid Nabawi di Madinah, tempat di mana
Nabi Muhammad saw dimakamkan, akan dimulai bulan depan seusai musim
Haji. Kemudian, di atas tanah situs paling bersejarah tersebut,
pemerintah Saudi akan membangun gedung terbesar di dunia yang bisa
menampung 1,6 juta orang.
Raja Arab Saudi Abdullah memang enggan melestarikan warisan arkeologi
paling suci bagi dunia Islam tersebut. Karuan saja, langkahnya itu
sudah mendorong kemarahan umat Islam.
Pengembangan Masjid Nabawi sebagian besar nantinya akan mengambil
bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2
khalifah sekaligus sahabat Nabi Muhammad saw, yaitu Abu Bakar Siddiq ra
dan Umar bin Khatab ra.
Rencana itu sudah digulirkan sejak 2007 lalu, Kementerian Urusan
Islam Arab Saudi merilis pamflet yang isinya rencana penghancuran makam
Rasulullah saw dan situs bersejarah lainnya. Pamflet tersebut disusun
oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz al-Sheikh. Bahkan, di dalam
pamflet disebutkan, penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi
Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdul Aziz al-Sheikh.
"Diamnya kaum Muslimin atas penghancuran Makkah dan Madinah adalah
bencana dan kemunafikan terbesar," kata Irfan al-Alawi dari Yayasan
Riset Warisan Islam. Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir
ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.
"Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini sudah menyebabkan protes
dari seluruh dunia…namun penghancuran tempat kelahiran Nabi saw, di mana
beliau berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa
kritik," dia menambahkan. Sebagaimana kami kutip dari laman
monitorindonesia.com.
Namun ketika Sabili mengkonfirmasi ke seorang tokoh di Kedubes Saudi,
dia langsung membantahnya. Mufti Saudi tidak pernah memfatwakan seperti
itu. Berita tersebut bersumber dari propaganda Iran, "Mereka dengki
karena haji tahun ini berlangsung sukses," katanya singkat seperti
dilansir Cyber Sabili.com.
Sebagaimana penelusuran arrahmah.com, Berita mengenai
rencana penghancuran makan Nabi SAW ini, sempat ramai di dunia maya dan
digadang-gadang oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap Ahlus Sunnah
wal Jama'ah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar